TES DARING SMPK SANTO BERNARDUS
PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI
KELAS VII
HARI/TANGGAL : RABU, 15 APRIL 2020
SEMSTER : GENAP
WAKTU : 09.30 - 11.30
PETUNJUK PENGERJAAN
1. Waktu mengerjakan 120 menit (09.30 - 11.30)
2. Kerjakan secara MANDIRI, dan tidak boleh saling BERTUKAR JAWABAN dengan teman! UTAMAKAN KEJUJURAN! (Tidak boleh membuka buku)
3. JAWABAN dikirim ke no WA 085735560706 dalam bentuk FILE WORD dan tidak di perkenankan mengirim dalam bentuk LINK!
4. PENGIRIMAN TERAKHIR pukul 11.30, lebih dari waktu yang di tentukan maka tidak akan mendapat nilai. (DISIPLIN WAKTU!)
Jawablah dengan Benar!
1. Secara umum, apa pengertian gender itu? Kemudian apa yang dimaksud dengan
diskriminasi gender?
2. Apa yang menyebabkan adanya diskriminasi gender?
3. Sebutkan usaha apa saja yang dapat kita lakukan dalam mencapai kesetaraan
gender!
4. Baca Injil Yohanes 8 : 2-11 (Buku Paket Hal. 127). Menurut kalian, Yesus
berpesan apa sehubungan dengan tema tentang kesetaraan gender?
Bacalah teks Kitab Suci
Berikut!
Yesus
menyembuhkan orang pada hari Sabat (Lukas 6:6-11)
Pada suatu hari Sabat lain, Yesus
masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan
kanannya. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus,
kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat, supaya mereka dapat
alasan untuk mempersalahkan Dia. Tetapi Ia mengetahui pikiran mereka, lalu
berkata kepada orang yang mati tangannya itu: "Bangunlah dan
berdirilah di tengah!" Maka bangunlah orang itu dan berdiri. Lalu
Yesus berkata kepada mereka: "Aku bertanya kepada kamu: Manakah yang
diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan
nyawa orang atau membinasakannya? “Sesudah itu Ia memandang keliling kepada
mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu: "Ulurkanlah
tanganmu!" Orang itu berbuat demikian dan sembuhlah tangannya. Maka
meluaplah amarah mereka, lalu mereka berunding, apakah yang akan mereka lakukan
terhadap Yesus.
Jawablah pertanyaan
berikut berdasarkan teks Kitab Suci “Yesus menyembuhkan orang pada hari sabat.”
5. Apa yang dilakukan Yesus pada hari sabat menurut perikop tersebut?
6. Menurut pendapatmu, bagaimana rekasi orang-orang Farisi dan ahli-ahli
Taurat terhadap tindakan Yesus yang peduli pada sesama? Mengapa?
7. Buatlah kesimpulan pesan dari Injil Lukas 6:6-11! (1 paragraf)
Bacalah teks Artikel di bawah
ini!
Keluhuran Kebebasan (Gaudium et Spes Art. 17)
Adapun manusia hanya dapat berpaling
kepada kebaikan bila ia bebas. Kebebasan itu oleh orang-orang zaman sekarang
sangat dihargai serta dicari penuh semangat, dan memang tepatlah begitu. Tetapi
sering pula orang-orang mendukung kebebasan dengan cara yang salah, dan
mengartikannya sebagai kesewenang-wenangan untuk berbuat apa pun sesuka
hatinya, juga kejahatan. Sedangkan kebebasan yang sejati merupakan tanda yang
mulia gambar Allah dalam diri manusia. Sebab Allah bermaksud menyerahkan manusia
kepada keputusannya sendiri, supaya ia dengan sekarela mencari Penciptanya, dan
dengan mengabdi kepada-Nya secara bebas mencapai kesempurnaan sepenuhnya yang
membahagiakan. Maka martabat manusia menuntut, supaya ia bertindak menurut
pilihannya yang sadar dan bebas, artinya: digerakkan dan di dorong secara
pribadi dari dalam, dan bukan karena rangsangan hati yang buta, atau
semata-mata paksaan dari luar. Adapun manusia mencapai martabat itu, bila ia
membebaskan diri dari segala penawanan nafsu-nafsu, mengejar tujuannya dengan
secara bebas memilih apa yang baik, serta dengan tepat-guna dan jerih-payah
yang tekun mengusahakan sarana-sarananya yang memadai. Kebebasan manusia
terluka oleh dosa; maka hanya berkat bantuan rahmat Allah mampu mewujudkan
secara konkrit nyata arah-gerak hatinya kepada Allah. Adapun setiap orang harus
mempertanggungjawabkan perihidupnya sendiri di hadapan takhta pengadilan Allah,
sesuai dengan perbuatannya yang baik maupun yang jahat.
8. Apakah kebebasan sejati menurut Gaudium
et Spes Art. 17?
9. Bagaimana sebaiknya kebebasan itu kita gunakan menurut Gaudium et Spes Art. 17?
10. Tulislah hal konkrit yang dapat kamu lakukan berkaitan dengan kebebasan
sebagai seorang pelajar yang baik!
Selamat mengerjakan
~ smg scs ~
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Selasa, 31 Maret 2020
KEBEBASAN
ANAK-ANAK ALLAH
Pendidikan
Agama Kelas 7
A. Pemikiran
Dasar
Pada
hakikatnya kebebasan sudah melekat pada diri manusia sejak manusia ada, yaitu
yang kita kenal dengan istilah hak asasi. Namun dalam kenyataannya kebebasan
manusia seringkali disalahgunakan oleh manusia itu sendiri. Manusia sering
salah menafsirkan makna yang terkandung dalam aturan-aturan yang dikeluarkan
baik oleh penguasa negara maupun pemimpin agama. Aturan yang semula merupakan
ketentuan atau rambu-rambu untuk menciptakan kebebasan, ketenteraman dan
kedamaian bagi manusia sehingga menjadi manusia yang bertanggung jawab
dibelokkan menjadi senjata untuk menindas orang kecil bahkan membinasakan orang
lain. Banyak pelanggaran yang terjadi karena salah kaprah tentang arti
kebebasan. Kebebasan diartikan bertindak sekehendak hatinya. Maka terjadilah
pelanggaran di segala segi kehidupan. Pada pelajaran kali ini, kita akan
bersama-sama mendalami makna kebebasan kita sebagai anak-anak Allah. Tuhan
Yesus memaklumkan bahwa Allah itu pembebas. Allah ingin agar manusia
mengembangkan diri secara penuh, dengan demikian segala hukum, peraturan dan
perintah harus diabadikan pada tujuan pemerdekaan manusia; artinya tujuan utama
hukum adalah membebaskan manusia dari segala sesuatu yang dapat menghalangi manusia
untuk berbuat baik. Sebagai murid-murid Yesus, kita adalah orang-orang yang
telah dibebaskan berkat sengsara, wafat, dan kebangkitan-Nya. Maka sudah
saatnya kita pun diajak utuk membebaskan sesama. Bukan sebaliknya, menggunakan
kebebasan yang sudah diberikan untuk hal-hal yang tidak berguna (bdk. Gal 5: 13)
B. Rangkuman
·
Bagaimanapun juga, kebebasan yang kita
miliki tidak pernah bebas dalam arti sebebas-bebasnya tanpa batas. Kebebasan
yang kita miliki selalu berhadapan dengan kebebasan dari orang lain. Oleh
karena itu perlu ada atur an agar ke- bebasan tidak saling berbenturan antara
satu dengan yang lain. Oleh karena itu, kebebasan perlu dijalankan secara
bertanggung jawab. Norma atau aturan bukan merupakan penghalang kebebasan,
tetapi berfungsi untuk mengatur supaya kehidupan bersama berjalan dengan tertib
dan teratur.
· Fungsi kebebasan adalah bahwa berkat
kebebasan yang dimilikinya, manusia tampil sebagai ciptaan Allah yang
bermartabat luhur. Berkat kebebasannya pula manusia dapat mengembangkan dirinya
menuju kesempurnaan berkat pilihan-pilihan yang dimilikinya.
Kebebasan
dapat dimengerti dalam dua segi yaitu (1) bebas dari. Maksudnya bahwa setiap
orang mendambakan dirinya terbebas dari banyak hal misalnya: bebas dari rasa
lapar, bebas dari sakit, bebas dari siksaan badan, bebas dari tempat yang
sesak, dan lain-lain (2) bebas untuk. Maksudnya bahwa kita bebas untuk
melakukan segala sesuatu yang baik dan berguna, misalnya bebas untuk menolong,
mengeluarkan pendapat, berkreasi, beraktivitas.
·
Keluhuran Kebebasan Gaudium et Spes
artikel 17 Adapun manusia hanya dapat berpaling kepada kebaikan bila ia bebas.
Kebebasan itu oleh orang-orang zaman sekarang sangat dihargai serta dicari
penuh semangat, dan memang tepatlah begitu. Tetapi sering pula orang-orang mendukung
kebebasan dengan cara yang salah, dan mengartikannya sebagai
kesewenang-wenanganuntuk berbuat apa pun sesuka hatinya, juga kejahatan.
Sedangkan kebebasan yang sejati merupakan tanda yang mulia gambar Allah dalam
diri manusia. Sebab Allah bermaksud menyerahkan manusia kepada keputusannya
sendiri, supaya ia dengan sekarela mencari Penciptanya, dan dengan mengabdi
kepada-Nya secara bebas mencapai kesempurnaan sepenuhnya yang membahagiakan.
Maka martabat manusia menuntut, supaya ia bertindak menurut pilihannya yang
sadar dan bebas, artinya: digerakkan dan di dorong secara pribadi dari dalam,
dan bukan karena rangsangan hati yang buta, atau semata-mata paksaan dari luar.
Adapun manusia mencapai martabat itu, bila ia membebaskan diri dari segala
penawanan nafsu-nafsu, mengejar tujuannya dengan secara bebas memilih apa yang
baik, serta dengan tepat-guna dan jerih-payah yang tekun mengusahakan
sarana-sarananya yang memadai. Kebebasan manusia terluka oleh dosa; maka hanya
berkat bantuan rahmat Allah mampu mewujudkan secara konkrit nyata arah-gerak
hatinya kepada Allah. Adapun setiap orang harus mempertanggungjawabkan
perihidupnya sendiri di hadapan takhta pengadilan Allah, sesuai dengan
perbuatannya yang baik maupun yang jahat.
·
Bagi orang yang telah dibebaskan oleh
sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus, tugas yang harus diemban selanjutnya
adalah membebaskan sesama dari tindakan sewenang-wenang dan dari keterikatan
pada dosa yang mengaki- batkan maut. Oleh sebab itu, jangan menggunakan
kebebasan untuk hal-hal yang tidak berguna serta merusak masa depan. Setiap
orang Katolik percaya bahwa berkat wafat dan kebangkitan Yesus Kris- tus, kita
telah dijadikan sebagai anak-anak Allah yang merdeka. Gereja melalui Sakramen
Baptis mengangkat kita menjadi anak-anak Allah yang merdeka, bebas dari dosa
dan melancarkan hubungan manusia dengan Allah, terhindar dari kematian kekal
dan dengan bebas pula melayani Tuhan dan sesama.
TUGAS:
1.
Buatlah refleksi berkaitan dengan kalian
belajar di rumah. Refleksi yang dibuat bisa berkaitan dengan hal-hal positif atau
negatif selama kalian belajar dan mengerjakan tugas di di rumah.
2.
Refleksi yang di buat minimal 2
paragraf.
3.
Refleksi di tulis tangan dalam buku (bisa
di hias dengan membuat gambar atau tuliasan yang bagus), kemudian di foto dan
dikirimkan melalui WA pak Ardy.
4. Batas penmgumpulannya adalah 13.30
WIB.
Kerjakan dengan sebaik mungkin dan selamat
mengerjakan... GBU
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
YESUS PEJUANG KESATARAAN GENDER
MATERI AGAMA KELAS 7
PENGANTAR
Pemikiran Dasar Sebagai manusia, perempuan dan laki-laki memiliki
martabat yang sama. Namun dalam perjalanan sejarah manusia menunjukkan bahwa
kaum perempuan diperlakukan secara tidak adil. Mereka sering jadi korban sikap
diskriminatif. Sampai saat ini masalah kesetaraan atau kesederajatan masih
memerlukan perjuangan. Hal ini antara lain disebabkan oleh adanya tata hubungan
antar anggota masyarakat yang cenderung menggunakan sudut pandang laki-laki.
Pengakuan, penghargaan terhadap seseorang yang dikaitkan dengan kekayaan,
gelar, pangkat, kedudukan dan jenis kelamin, juga menjadi hal yang dapat
menyuburkan perendahan terhadap martabat perempuan.
Yesus adalah tokoh yang mengusahakan kesetaraan gender. Ia bergaul
bebas dengan perempuan. Bahkan ada perempuan-perempuan tertentu yang tetap
mengikuti-Nya ke mana pun Dia pergi. Yesus juga menyapa dan bergaul enak dengan
pertempuan-perempuan kair yang belum dikenal-Nya seperti perempuan Samaria. Ia
tidak saja bergaul dengan sembarang perempuan, tetapi juga berusaha dan membela
perempuan yang tertangkap basah dengan memberikan kesempatan kepadanya untuk
bertobat, untuk memperbaiki kesalahannya.
Yoh 8:2-11 Menurut Taurat, perempuan yang sudah menikah dan
melakukan perzinahan harus dirajam di hadapan pemerintah. Mereka tak peduli
nasib laki-laki yang jadi pasangan zinahnya. Hanya perempuan itu yang
diseretnya. Reaksi Yesus adalah membungkuk menulis di tanah dengan jari-Nya.
Ketika Ia terus menerus dimintai sikap-Nya Ia berkata: ” Barangsiapa di antara
kamu yang tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada
perempuan itu”. Akhirnya, satu per satu mereka meningalkan perempuan itu.
Berhadapan dengan Yesus, perempuan yang berzinah itu selamat. Dalam
pembelajaran dengan materi Yesus pejuang kesetaraan gender ini, peserta didik
diajak untuk bersama-sama mendalami bagaimana karya Yesus yang senantiasa
memperjuangkan kesederajatan antara laki-laki dan perempuan, sehingga mereka
mampu untuk mengusahakannya dalam kehidupan sehari-hari dimanapun mereka berada.
RANGKUMAN MATERI
1)
Kesetaraan gender berarti
kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan serta
hak-haknya sebagai manusia, agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam
berbagai kegiatan baik kegiatan politik, hukum, ekonomi, sosial budaya,
pendidikan dan pertahanan dan keamanan nasional hankamnas, serta kesamaan dalam
menikmati hasil pembangunan tersebut. Dengan demikian dapat pula dikatakan
bahwa dalam kesetaraan gender terdapat adanya persamaan hak antara kaum
perempuan dengan kaum laki-laki, di mana persamaan itu mempunyai arti yang
menguntungkan bagi kedua belah pihak.
2)
Hal-hal yang dapat menjadi
penghambat terjadinya kesetaraan gender misalnya:
a.
Pola pikir tradisional yang
masih melekat, yaitu bahwa perempuan tugasnya mengurus rumah.
b.
Masih rendahnya kualitas
hidup perempuan, sehingga ada kecenderungan untuk dinomorduakan
c.
Belum meratanya pemahaman
konsep kesetaraan gender pada lapisan masyarakat.
3) Berbagai usaha yang dapat
kita lakukan untuk mengusahakan kesetaraan gender misalnya:
a.
Penerimaan seseorang
berdasarkan pribadi seseorang atau diri seseorang apaadanya bukan ditentukan
oleh jenis kelamin, kekayaan yang dimiliki, gelar yang dis- andang, pangkat dan
kedudukan yang dipangkunya, latar belakang kehidupannya dan sebagainya,
b.
memperlakukan orang lain
dalam dunia kerja bukan berdasarkan jenis kelamin atau belaskasihan tetapi
berdasarkan kemampuan yang dimiliki,
c.
Memberikan kesempatan
seluas-luasnya kepada perempuan untuk berkarier atau beraktivitas dalam
berbagai bidang kehidupan.
PENDALAMAN
TEKS KITAP SUCI (Yohanes 8: 2-11)
Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat
datang kepada- Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. Maka ahli-ahli Taurat dan
orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat
zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada
Yesus: “Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.
Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan- perempuan
yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?” Mereka mengatakan hal itu
untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya.
Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari- Nya di tanah. Dan ketika
mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata
kepada mereka: “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang
pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” Lalu Ia membungkuk pula dan
menulis di tanah. Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah
mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus
seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. Lalu Yesus bangkit
berdiri dan berkata kepadanya: “Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah
seorang yang menghukum engkau?”
Jawabnya: “Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus: “Aku pun tidak menghukum
engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.
JAWABLAH PERTANYAAN BERIKUT:
1.
Ketidakadilan seperti apa
yang terjadi dalam peristiwa yang ada di dalam teks Kitab Suci tersebut?
2.
Menurut pendapatmu,
bagaimana sikap Yesus terhadap ketidakadilan tersebut?
KERJAKAN
DI BUKU TULIS. HASIL PEKERJAAN KALIAN FOTO DAN DI KIRIM DI NO WA SAYA
YESUS
PEDULI TERHADAP PENDERITAAN MANUSIA
- Ada
cukup banyak orang kini bersikap kurang peduli terhadap mereka kaum kecil,
lemah, miskin, tersingkir dan cacat. Karena sikap egoisme begitu kuat.
- Terdapat
kecenderungan seseorang tidak lagi memikirkan sesamanya. Karena mereka
lebih memikirkan dan mementingkan diri sendiri.
- sikap
peduli terhadap sesama tidak mungkin tumbuh dengan sendirinya tapa
membiasakan diri. kebiasaan itu perlu dipupuk sejak dalam keluarga,
sekolah, dan di dalam masyarakat.
Ciri-ciri
orang yang peduli pada penderitaan sesama
- Peka
terhadap keadaan sesama disekitarnya,
- Mudah
dan ringan tangan untuk membantu sesama yang menderita,
- Tidak
mudah egois dalam banyak hal,
- Mudah
tergerak hatinya untuk menolong orang lain yang membutuhkan bantuan,
- Tidak
malu ataupun canggung untuk menolong dan membantu sesama yang menderita.
BELAJAR
DARI KITAB SUCI YESUS MENYEMBUHKAN ORANG PADA HARI SABAT
Mat. 12:9-15
Setelah
pergi dari sana, Yesus masuk ke rumah ibadat mereka. 12:10 Di situ ada seorang yang mati sebelah
tangannya. Mereka bertanya kepada-Nya: "Bolehkah menyembuhkan orang pada
hari Sabat? f "
Maksud mereka ialah supaya dapat mempersalahkan Dia. g 12:11 Tetapi Yesus berkata kepada
mereka: "Jika seorang dari antara kamu mempunyai seekor domba dan
domba itu terjatuh ke dalam lobang pada hari Sabat, tidakkah ia akan
menangkapnya dan mengeluarkannya? h 12:12 Bukankah manusia jauh lebih berharga dari
pada domba? i Karena
itu boleh berbuat baik pada hari Sabat." 12:13 Lalu kata Yesus kepada orang
itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Dan ia mengulurkannya, maka
pulihlah tangannya itu, dan menjadi sehat seperti tangannya yang lain. 12:14 Lalu keluarlah orang-orang Farisi itu dan
bersekongkol untuk membunuh Dia. j 12:15 Tetapi Yesus mengetahui maksud mereka lalu
menyingkir dari sana.
- Untuk
berbuat baik ternyata tidak selalu mudah, sering kali ada hambatan, entah
dari diri sendiri entah dari orang lain. hal ini sering membuat orang
bersikap tidak peduli atau acuh terhadap lingkungan sekitarnya karena
tidak mau direpotkan dengan berbagai hal
- Yesus
telah menunjukkan bahwa DiriNya memiliki sikap peduli pada sesama yang
menderita, walaupun banyak hambatan dan tantangan.
YANG
DAPAT KITA TELADANI DARI SIKAP YESUS
- Berani
berkorban dan peduli pada penderitaan sesama demi
kesehjahteraan/keselamatan banyak orang.
- Terus
belajar setia atau taat kepada suara hati.
- Yakin
dan percaya bahwa Allah selalu membantu kita.
- Sebagai
murid Kristus, kita semua juga diundang untuk terus belajar taat kepada kehendak
Bapa dan misteri kehendak-Nya.
- Ini
dapat kita lakukan dengan taat kepada suara hati yang benar, mempertajam
daya pikir yang baik.
PENEGUHAN
- Dengan
sikap yang senantiasa peduli pada suara hati, maka Tuhan yang bersuara
melalui hati kita akan mudah untuk kita dengar, terlebih kehendak-Nya yang
senantiasa mengajak kita untuk peduli pada penderitaan sesama kita.
- Sebagai
murid Kristus, kita semua juga diundang untuk terus belajar taat kepada
kehendak Bapa dan misteri kehendak-Nya. Ini dapat kita lakukan dengan taat
kepada suara hati yang benar, mempertajam daya pikir yang baik.
- Dengan
sikap yang senantiasa peduli pada suara hati, maka Tuhan yang bersuara
melalui hati kita akan mudah untuk kita dengar, terlebih kehendak-Nya yang
senantiasa mengajak kita untuk peduli pada penderitaan sesama kita.
- Keteladanan
Yesus ini sungguh menuntun kita, supaya kita pun bersikap seperti Yesus,
berani berkorban dan peduli pada penderitaan sesama demi kesehjahteraan
banyak orang dan terus belajar setia atau taat kepada suara hati. Kita
yakin dan percaya bahwa Tuhan selalu membantu kita.
- Bagi
orang Yahudi, hari Sabat adalah hari yang dikuduskan (sebagai hari ke
tujuh, Allah berhenti menciptakan dunia seisinya)
- Umat
Yahudi, dibawah kontrol ahli taurat dan orang farisi melanjutkan tradisi
sabat
- Orang
Yahudi tidak boleh bekerja pada hari sabat
TUGAS
1. Apa
yang kamu pahami tentang materi Yesus Pejuang kesetaaraan gender yang telah
kamu baca? Jelaskan! (minimal 2 paragraf)
2. Apa
yang kamu pahami tentang materi Yesus peduli terhadap penderitaan manusia yang
telah kamu baca? Jelaskan! (minimal 2 paragraf)
3. NB: Kerjakan dengan di
tulis di buku, kemudian di foto dan di kirimkan melalui WA. PENGUMPULAN TERAKHIR
TUGAS JAM 00.00 HARI INI!!!
MATERI DAN TUGAS AGAMA KATOLIK KELAS VII TEMA YESUS SANG PENGAMPUN ADA DI LINK DI BAWAH INI.
https://drive.google.com/file/d/1wgaDe4kXU6o5Zf3rcTsIL4GO5qlG-ER2/view?usp=sharing
Brilian Hadir
BalasHapusNicholas Hadir
Hapus